22/08/13

Masalah Pokok Ekonomi & Biaya Peluang

Masalah Ekonomi

Dalam menghadapi kelangkaan atau keterbatasan sumber daya, orang harus menetapkan pilihan terbaik dari berbagai kemungkinan pilihan yang bisa dilakukan. Sumber daya yang terbatas menimbulkan paling sedikit tiga masalah pokok dalam perekonomian yang harus dipecahkan oleh masyarakat sebagai subjek ekonomi. Tiga masalah pokok tersebut adalah sebagai berikut:

1.  Barang dan jasa apa yang akan diproduksi (What)
Masalah ekonomi ini berkaitan dengan barang apa yang akan di produksi dan berapa jumlahnya. Untuk mengetahui barang apa yang akan dibuat, pemerintah harus mengetahui barang atau jasa yang sebenarnya dibutuhkan masyarakat. Tentunya dengan memperhatikan ketersedian SDA,SDM, SD Modal
untuk membuat barang atau jasa tersebut. Keputusan yang tepat dalam menentukan barang atau jasa yang akan diproduksi dapat mengatasi beberapa masalah ekonomi dan menekan sedikit kemungkinan timbulnya masalah baru
2.  Bagaimana barang dan jasa di produksi (How)
Masalah ini mennyangkut bagaimana cara memproduksi barang ( teknik produksi) dan kemampuan mengombinasikan faktor-faktor produksi atau sumber daya alam yang ada di dalam proses produksi. Dengan keterbatasan sumber daya ekonomi yang tersedia para produsen harus mampu mengombinasikannya bahkan sampai kepada penentu pihak-pihak yang akan dilibatkan dalam proses produksi
3.  Untuk siapa barang atau jasa dihasilkan ( for Whom)
Masalah ini menyangkut  untuk siapa barang di produksi. Termasuk juga system distribusi yang dipakai

Biaya Peluang (Opportunity Cost)

Dalam memenuhi kebutuhan, kita dihadapkan pada persoalan keterbatasan sumber daya ekonomi. Hal ini menyebabkan manusia harus melakukan pilihan keputusan ekonomi yang rasional (efektif dan efisien). Dengan demikian, dalam pengambilan atau menentukan setiap pilihan harus selalu berusaha untuk mendapat manfaat tertinggi dari setiap alternative pilihan yang ada.  Ketika telah menetapkan pilihan, berakibat pada pengorbanan pilihan yang lain. Inilah yang memunculkan biaya peluang (opportunity cost).
Biaya peluang (opportunity cost) adalah nilai barang atau manfaat dari suatu tindakan yang kita abaikan karena kita memilih barang atau tindakan yang lain (Anwar, Khoirul:2009). Biaya peluang juga bisa diartikan sebagai nilai barang yang dikorbankan karena memilih alternatif kegiatan (Alam:2007). Jadi dapat di tarik kesimpulan biaya peluang adalah nilai atau manfaat barang yang dikorbankan karena memilih suatu alternative tindakan
Contoh: Fani baru lulus kuliah. Ia  ditawari untuk bekerja di suatu perusahaan dengan gaji Rp1.500.000 per bulan. Di sisi lain Fani memiliki kemampuan secara keahlian dan modal untuk melakukan produksi suatu barang dengan peluang mendapatkan laba Rp5.000.000,00 per bulan, tetapi setelah melalui proses produksi dan promosi selama 3 bulan. Dari ilustrasi di atas, jika Fani lebih memilih mengambil peluang untuk melakukan produksi sendiri maka dia telah kehilangan peluang untuk bekerja  pada orang lain dengan gaji Rp1.000.000,00 selama 3 bulan. Itulah yang dimaksud dengan biaya peluang. Jadi besarnya biaya peluang bagi Fani selama  3 bulan adalah 3 x Rp1.500.000,00, yaitu Rp4.500.000,00
Biaya peluang dalam kegiatan ekonomi disebut sebagai biaya implisit (biaya yang benar- benar tidak dikeluarkan). Selain biaya implicit, dalam kegiatan ekonomi dikenal juga biaya eksplist.  Biaya sehari- hari atau biaya eksplisit adalah biaya yang benar- benar dikeluarkan seseorang dalam melaksanakan suatu kegiatan. Baik biaya implisit dan eksplisit ini dalam kegiatan ekonomi tetap harus diperhitungkan. Kedua biaya ini disebut dengan biaya sebenarnya (genuine cost).
Berikut ini ilustrasi untuk membedakan antara biaya peluang (implisit) dan biaya sehari- hari (biaya eksplisit)
Hani memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya di sebuah perusahaan. Ketika bekerja dia mendapatkan gaji Rp. 2.500.000 per bulan, jika gaji tersebut ditabung dia akan mendapatkan bunga sebesar Rp. 150.000, per bulan. Hani kemudian mendirikan usaha catering dengan modal sebesar Rp. 5.000.000,-. Selama bulan pertama produksi biaya- biaya yang dikeluarkan adalah sebagai berikut:
  • Biaya Bahan produksi        Rp. 1.500.000
  • Pembelian alat- alat            Rp. 1.000.000
  • Gaji 2 karyawan                    Rp. 2.000.000
  • Biaya operasional                Rp.    500.000 +
Total Biaya usaha                     Rp. 5.000.000
Hasil penjualan selama 1 bulan   Rp. 7.500.000

Berdasarkan data di atas, secara perhitungan usaha Vira akan memperoleh keuntungan sebesar Rp. 7.500.000 – Rp. 5.000.000 = Rp. 2.500.000,-.Total biaya usaha Rp. 5.000.000 merupakan biaya eksplisit karena biaya tersebut benar- benar dikeluarkan untuk menjalankan usahanya. Keuntungan sebesar Rp. 2.500.000,- ini disebut dengan laba akuntansi Mengacu pada penjelasan sebelumnya bahwa dalam setiap kegiatan ekonomi baik biaya eksplisit maupun biaya implisit tetap harus diperhitungkan. Biaya implisit yang dimaksud adalah:
  • Gaji per bulan          Rp. 2.500.000
  • Bunga                        Rp.     150.000 +
Total                                        Rp. 2.650.000

Biaya implisit ini merupakan biaya yang dikorbankan oleh Vira karena mendirikan usahanya. Biaya sebesar Rp. 2.650.000,- merupakan biaya peluang. Jadi mengacu pada biaya sebenarnya (biaya eksplisit dan implisit) secara ekonomi Usaha Vira mengalami kerugian sebesar Rp. 2.650.000 – Rp. 2.500.000 = Rp. 150.000,-. Secara kenyataan usaha Vira mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 2.500.000, namun jika ditelaah dengan biaya peluang lain yang terbuang yaitu sebesar Rp. 2.650.000, secara ekonomi usaha Vira mengalami kerugian pertama sebesar Rp. 150.000. Akan tetapi jika usaha tersebut terus maju dan berkembang pada bulan- bulan berikutnya tidak menutup kemungkinan keuntungan yang akan diperoleh lebih besar dari biaya peluang yang dikorbanan.
Berdasarkan penjelasan di atas, ada beberapa kesimpulan yang diaambil, yaitu:
  • Biaya eksplisit (biaya sehari- hari) adalah biaya yang dikeluarkan untuk melakukan kegiatan ekonomi tanpa harus memperhitungkan kerugian karena mengorbankan kegiatan yang lain.
  • Biaya implisit adalah biaya yang muncul karena melakukan suatu kegiatan dengan mengorbankan kegiatan yang lain.
  • Laba akuntansi adalah jumlah penerimaan atau pendapatan dikurangi biaya eksplisit
  • Laba Ekonomi adalah pendapatan dikurangi biaya eksplisit dan biaya implicit
  • Jika biaya peluang (implisit) lebih besar daripada biaya eksplisit maka usaha mengalami kerugian dan sebaliknya.
Biaya peluang pada tenaga kerja

Konsep biaya peluang biasanya digunakan dalam kegiatan ekonomi untuk mengetahui kemungkinan output produksi maksimal yang bisa dicapai dengan penggunaan kombinasi sumber daya yang ada secara efektif dan efisien. Hal ini dapat digambarkan dengan dalam bentuk batas kemungkinan produksi (production possibility frontliner/ PPF). Batas kemungkinan produksi adalah jumlah maksimum berbagai kombinasi output yang mungkin di produksi oleh masyarakat dengan factor produksi tertentu yang tersedia. Batas kemungkinan produksi tergambar dalam bentuk grafik yang disebut kurva batas kemungkinan produksi (production possibility frontliner curve).

Sumber: 
1. Alam 2007.Ekonomi Untuk SMA dan MA Kelas X.Jakarta: Esis
2. Cicilia,Endah dan Sutopo.Modul Kegiatan Siswa Cerdas Ekonomi Untuk SMA/MA Kelas X Semester 1. Sidoarjo: Masmedia
3. Prima Setia,Hendro dan Feryanto,Agung 2012.Ekonomi.Klaten: Intan Pariwara
4. Supriyanto 2012. Ekonomi Untuk Kelas X SMA/MA.Sidoarjo: Masmedia