22/08/13

Perilaku Produsen

Pengertian produksi
Produksi adalah kegiatan menghasilkan atau menambah nilai guna suatu barang atau jasa. Sedangkan produsen adalah orang yang menghasilkan atau menambah nilai guna barang atau jasa.

Tujuan produksi adalah  menghasilkan barang untuk  mendapatkan laba

Faktor produksi
Faktor produksi adalah alat-alat atau bahan-bahan yang digunakan untuk menghasilkan barang atau menambah nilai guna barang.
Faktor produksi meliputi:
1. Faktor produksi alam
Factor produksi alam adalah semua yang tersedia di alam dan dapat dipakai dalam proses produksi. Contohnya: air, tanah, udara, sinar matahari, barang tambang
2. Factor produksi tenaga kerja
Factor produksi tenaga kerja adalah segala kegiatan manusia, baik jasmani maupun rohani yang digunakan untuk proses produksi.
Menurut kualitasnya, tenaga kerja dibedakan menjadi tenaga kerja terididik, tenaga kerja terlatih dan tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih.
3. Factor produksi modal
Factor produksi modal adalah benda atau alat yang dapat digunakan untuk menghasilkan produk (barang/jasa)
4. Faktor produksi kewirausahaan
Pengusaha adalah orang yang bertanggung jawab terhadap suatu usaha, mengambil insisiatif dan mengambil keputusan, serta berani menanggung segala resiko. Keberadaan factor produksi kewirausahaan sangatlah penting, karena merekalah yang menggerakan dan bertanggung jawab dalam proses produksi. Tanpa ada pengusaha, berbagai sumber daya , baik alam, tenaga kerja maupun modal akan tetap tinggal diam.
Fungsi produksi:
Fungsi produksi adalah suatu persamaan yang menunjukan hubungan antara tingkat output dengan tingkat (kombinasi) penggunaan input-input.
Q=f (C,L,R,T)
Q=Quantity (jumlah barang yang dihasilkan)
F= Fungsi (symbol persamaan fungsional)
C= Capital (modal)
L=Labour (tenaga kerja)
R=Resources (sumber daya)
T=Tekhnologi dan kewirausahaan

Hukum tambahan hasil yang semakin berkurang (the law of diminishing return)
Hokum ini menyatakan , “apabila factor produksi yang dapat diubah jumlahnya (tenaga kerja) terus menerus ditambah satu unit, pada mulanya produksi total akan semakin banyak pertambahannya, tetapi sesudah mencapai tingkat tertentu produksi tambahan akan semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilai negative”
Contoh: Hubungan jumlah tenaga kerja dengan jumlah produksi

Data diatas dapat digambarkan pada kurva sebagai berikut:













Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan bahwa kurva AP dan MP menunjukan hubungan yang searah (positif). Jika kurva produk rata-rata (AP) naik, kurva produk marjinal (MP) terletak diatasnya. Jika kurva AP mencapai maksimum, kurva MP sama dengan kurva AP (AP=MP). Jika kurva AP turun, kurva MP terletak dibawah kurva AP.
Dari gambar diatas dapat dijelaskan pula tentang konsep hokum tambahan hasil yang semakin berkurang.
  1. Pada tahap 1, penambahan factor produksi tenaga kerja (L), akan meningkatkan produk rata-rata sehingga produk total juga naik
  2. Pada tahap 2, AP dan MP mengalami penurunan, tetapi MP belum sampai negative. Penambahan tenaga kerja akan tetap menambah produk total sampai mencapai titik maksimum (TP=15)
  3. Pada tahap 3, perusahaan akan memeroleh hasil produksi yang lebih sedikit daripada penggunaan factor produksi tenaga kerja yang lebih banyak. Pada tahap ini penambahan factor produksi (tenaga kerja) justeru menurunkan produksi total. Perusahaan akan mengalami kerugian sehingga tidak akan melakukan produksi pada tahap ini.
Sumber: 
1. Alam 2007.Ekonomi Untuk SMA dan MA Kelas X.Jakarta: Esis
2. Cicilia,Endah dan Sutopo.Modul Kegiatan Siswa Cerdas Ekonomi Untuk SMA/MA Kelas X Semester       1. Sidoarjo: Masmedia
3. Prima Setia,Hendro dan Feryanto,Agung 2012.Ekonomi.Klaten: Intan Pariwara
4. Supriyanto 2012. Ekonomi Untuk Kelas X SMA/MA.Sidoarjo: Masmedia