22/08/13

Perilaku Konsumen

Perilaku Konsumen

Konsumsi  adalah  kegiatan manusia untuk mengurangi atau menghabiskan nilai guna suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan, baik secara berangsur-angsur maupun sekaligus habis. Sedangkan konsumen adalah orang yang melakukan kegiatan konsumsi

Tujuan konsumsi adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia guna mencapai kepuasan

Fungsi konsumsi:
  • Untuk memenuhi kebutuhan manusia
  • Memberikan kesenangan kepada manusia
  • Indikator untuk mengukur tingkat status sosial manusia
  • Menambah tingkat permintaan masyarakat.

Nilai barang
Nilai barang adalah kemampuan atau daya barang dalam memenuhi kebutuhan manusia.  Nilai barang dapat dibedakan menjadi dua yaitu nilai pakai (value in use) dan nilai tukar (value in change).

1.  Nilai pakai adalah kemampuan suatu barang untuk dapat digunakan guna memenuhi kebutuhan manusia. Nilai pakai dibagi menjadi:
  • Nilai pakai subjektif adalah nilai yang diberikan oleh seseorang terhadap suatu barang karena barang tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhannya. Contoh:  buku tulis bagi siswa lebih mempunyai nilai pakai yang tinggi , namun bernilai pakai rendah bagi petani
  • Nilai pakai objektif adalah nilai yang diberikan sebagaian besar orang terhadap suatu barang karena barang tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka.  Contoh: makanan, jembatan, jalan raya, mempunyai nilai pakai yang tinggi bagi setiap orang
2. Nilai tukar adalah kemampuan suatu barang untuk dapat ditukarkan dengan barang lain. Nilai tukar dibedakan menjadi:
  • Nilai tukar subjektif adalah nilai yang diberikan seseorang terhadap suatu barang karena kemampuan barang tersebut untuk dapat ditukar dengan barang lain. Contoh: kolektor kaos bola , sebuah kaos bisa dijual dengan harga 2 juta, padahal harga pasar  kaos bola secara umum adalah 200ribu.
  • Nilai tukar objektif adalah nilai suatu barang menurut sebagian besar orang karena barang tersebut dapat ditukarkan dengan barang lain. Contoh: Daging sapi, BBM

Teori Nilai
Teori nilai memberikan jawaban-jawaban terhadap pertanyaan tentang factor yang menyebabkan barang-barang mempunyai nilai serta factor yang memengaruhi tinggi rendahnya nilai suatu barang. teori nilai dibedakan menjadi teori nilai objektif dan teori nilai subjektif.
1.  Teori nilai objektif:
  • Teori nilai biaya produksi
Teori ini dikemukakan oleh adam smith. Menurut teori ini nilai suatu barang adalah sama dengan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan produsen untuk membuat barang tersebut. Teori ini dikenal dengan cost theory value. Contoh: biaya produksi untuk membuat kursi adalah Rp 50.000, maka nilai barang tersebut adalah Rp 50.000
  • Teori nilai biaya produksi tenaga kerja
Teori ini dikemukakan oleh david Ricardo. Menurut teori ini nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah tenaga kerja yang dipakai utnuk menghasilkan barang tersebut. Tenaga yang dimaksud disini meliputi tenaga kerja manusia, peralatan dan mesin.
  • Teori nilai lebih
Teori ini dikemukakan oleh Karl Marx. Menurut teori ini nilai suatu barang ditentukan oleh besarnya biaya rata-rata tenaga kerja dimasyarakat. Karl Marx juga berpendapat bahwa upah yang diberikan kepada buruh tidak sesuai dengan harga barang yang dijual, sehingga terjadi pemerasan terhadap buruh. Laba diperoleh dari selisih harga jual dengan biaya produksi yang rendah, sehingga pemerasan terhadap buruh disebut sebagai nilai lebih.
  • Teori nilai biaya reproduksi
Menurut Carey, nilai barang harus didasarkan atas biaya reproduksi, yaitu biaya untuk memproduksi kembali suatu barang. Contohnya : untuk membuat meja belajar diperlukan biaya Rp 150.000,00. Setelah satu bulan kemudian karena harga kayu naik, maka diperlukan biaya Rp 200.000,00. Sehingga jumlah uang Rp 200.000,00 merupakan biaya reproduksi
  • Teori Nilai Pasar
Teori ini dikemukakan oleh David Humme dan John Locke, yang juga disebut market value theory. Menurut teori ini, nilai suatu barang bergantung pada permintaan dan penawaran barang di pasar. Jika penawaran lebih besar dari pada permintaan maka nilai barang akan turun. Sebaliknya jika permintaan lebih besar daripada penawaran, maka nilai barang akan naik

 2.  Teori nilai subjektif
Setiap orang akan mempunyai pandangan/ persepsi utilitas yang berbeda untuk suatu barang yang sama. Menurut teori ini nilai suatu barang ditentukan oleh utilitas dari barang tersebut. Teori nilai subjektif yang terkenal berasal dari Herman Heinrich Gossen dan Carl Menger.
  • Hukum Gossen (Herman Heinrich Gossen)
Hukum Gossen I ini mengemukakan tentang gejala tambahan kepuasan yang tidak proporsional yang dikenal dengan The Law of Diminishing Marginal Utility (Hukum Tambahan Kepuasan yang Semakin Menurun). Hukum Gossen I berbunyi sebagai berikut. ”Jika jumlah suatu barang yang dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu terus ditambah maka kepuasan total yang diperolah juga bertambah, akan tetapi kepuasan marjinal (tambahan kepuasan yang diperoleh jika dikonsumi ditambah dengan satu unit) pada titik tertentu akan semakin berkurang. Bahkan jikakonsumsi terus dilakukan, pada akhirnya tambahan kepuasan yang diperoleh akan menjadi negatif dan kepuasan total menjadi berkurang.”
Hukum Gossen II, ”Manusia akan berusaha memuaskan yang beraneka ragam sampai
mencapai tingkat intensitas yang sama.” Artinya manusia akan membagi-bagi pengeluaran uangnya sedemikian rupa sehingga kebutuhannya terpenuhi secara seimbang
berbeda dengan  hokum Gossen I yang menjelaskan tetang  perilaku konsumen terhadap satu macam barang saja. Pada hokum Gossen II dijelaskan tentang pemenuhan kebutuhan yang beraneka ragam. Karena pada kenyataannya, konsumen membutuhkan beraneka macam barang. Masalahnya adalah berapa pengorbanan yang harus dilakukan agar bermacam-macam kebutuhannya dapat terpenuhi dengan sebaik-baiknya dan tercapai kepuasan maksimal.
  • Teori Nilai Subjektif Carl Menger
Menurut teori ini, nilai barang  ditentukan oleh faktor subjektif dibandingkan faktor objektif. Nilai berasal dari kepuasan manusia. Karena kebutuhan manusia lebih banyak daripada barang/jasa yang tersedia maka manusia akan memilih secara rasional  barang/jasa alternatif yang tersedia guna memuaskan kebutuhannya Dalam teori ini dikemukakan tentang prinsip-prinsip pengkatagorian barang/jasa menurut tingkat intensitasnya. Katagori I adalah barang-barang untuk mempertahankan hidup, katagori II barang/jasa untuk kesehatan, dan katagori III adalah barang/jasa untuk memberikan kesejahteraan individu. Semakin penting barang/jasa tersebut bagi seorang individu maka nilai barang/jasa tersebut semakin tinggi.
  • Teori nilai Von Bohm Bawerk
Teori ini disebut juga teori nilai batas. Nilai batas adalah nilai yang diberikan kepada barang yang dimilikinya paling akhir atau nilai pemuasan yang paling akhir